Minggu, 30 Desember 2012

Pulang . . .




05.35 AM

Assalamualaikum world,
Sapaan di pagi hari yang dingin ini. Makassar sedang musim hujan, setiap akhir tahun memang begitu. Curah hujan meningkat, tak heran saya lebih sering berdiam diri di kamar kosan ketimbang keluyuran diluar.
 Hmm…
Kamar ini terasa begitu sunyi dan gelap. Lebih sunyi dari biasanya dan itu sangat menyesakkan hati :(

Seberkas cahaya mulai menelusup jendela kamar yang saya biarkan terbuka. Tirai pink muda itu menjadi berwana putih karena pancaran cahaya dari luar. Pantas saja udara luar yang dingin tiba-tiba terasa sampai ke dalam kamar ini…

Posisi tempat tidur yang bersebelahan dengan jendela, memungkinkan saya untuk leluasa mengintip keluar jendela. Tidak ada siapapun, jam segini para penghuni kosan masih tenggelam dalam lautan  mimpinya. Kecuali bapak yang jabatannya bisa dikatakan satpam -hanya saja dia tidak memakai seragam satpam- yang biasanya sudah sibuk dengan kegiatannya membersihkan halaman depan kosan. Tapi pagi ini dia masih terlelap dalam ruangan kecil yang letaknya tepat disebelah kanan pintu gerbang. Mungkin semalam dia harus terbangun beberapa kali untuk membukakan pintu gerbang para penghuni kos yang pulang larut malam.

Ahh,
Tidak ada pemandangan yang indah, hanya sebuah pohon yang dikelilingi kendaraan bermotor . Lebih tepat dikatakan parkiran. Suasana yang sangat tidak menarik untuk dihayati dan digunakan untuk melamun. Ya, sebenarnya saya suka melamun dalam suasana tertentu. Imajinasi saya suka sekali berterbangan kesana kemari, meskipun sebenarnya itu hanya sebuah khayalan yang saya pun sadar sangat kecil kemungkinannya akan terjadi dalam dunia nyata. Salah satu contohnya, melamunkan tentang holiday trip to KOREA , bertemu Lee Min Ho dan Yesung SuJu oppa . Atau trip to PARIS, mengunjungi Sorbone University, itu loh kampusnya si Andrea Hirata yang diceritakan dalam novel tetraloginya “Sang Pemimpi” , lalu menikmati suasana menara Eiffel di malam hari plus bonusnya ada cowok tampan yang will say “would you be my girlfriend?” (akibat kebanyakan nonton sinetron Love in Paris ) hahaha… see?! Khayalan tingkat tinggi banget kan :D

Lalu pandangan saya tertuju pada langit yang masih tersisa , karena 2 pohon besar yang ada di halaman kosan menutupi langit dengan dedaunannya…
Putih…mendekati kebiruan
Hampir sama seperti langit yang biasa kulihat dari balik jendela kamar yang disana…
Kamar minimalis berwarna pink, yang di dalamnya terlalu ramai karena dilengkapi dengan tempat tidur berwarna merah dengan seprei pink, sebuah lemari pakaian , sebuah meja rias dan meja belajar yang rak atasnya terpajang bingkai-bingkai,pernak-pernik  serta boneka-boneka yang juga dominan warna pink,  dan merupakan kado pemberian teman-teman saya setiap saya berulang tahun.
Meskipun ukurannya lebih kecil dibanding kamar yang sedang kutempati saat ini, tapi kamar itu jauh lebih nyaman berpuluh kali lipat. Sirkulasi udaranya baik, jadi saya tidak pernah kepanasan meski tengah hari yang terik sekalipun.  Kalau malam hari rasanya sangat sejuk, dan akan sangat dingin menjelang tengah malam apalagi shubuh, brrrr….dinginnya minta ampun.

Berbeda 360 derajat dengan disini yang semakin malam semakin panas rasanya. Kalau saja kipas angin tidak pernah diciptakan di dunia ini, mungkin saya sudah meleleh sejak hari pertama menempati kamar ini. Udara di Makassar memang tak sesejuk  kota kecilku, Luwuk* .

Di pagi hari seperti ini, saya biasanya menghabiskan waktu di teras rumah. Dari teras rumah saya bisa melihat pemandangan kota Luwuk dan lautan biru yang terhampar dengan indahnya. Udara segar pegunungan sangat terasa. Bagian favoritku adalah SunRise . Ketika si matahari mulai menampakkan dirinya, sebagian cahayanya akan terpantul ke permukaan laut yang tadinya berwarna biru tua dan kemudian akan berwarna biru mendekati putih dilengkapi dengan kilauan yang sungguh menarik.

Sayangnya, saya tidak menemukan itu semua disini… kalaupun ada yang hampir sama, pasti rasanya tak akan senyaman dan seindah seperti kota ku :’)
Memang betul, tanah kelahiran itu selalu menjadi tempat paling dikagumi.

hmm, sepertinya saya merindukan rumah,
dan juga merindukan kota kecil itu…

rasanya INGIN PULANG. . .
:’(


(* Luwuk : salah satu kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, merupakan ibukota Kabupaten Banggai. Berada sekitar ± 607 km dari kota Palu)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar