بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا
نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“…Dan
DIA telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah. “
(Q.S Ibrahim ayat 34)
Sepenggal ayat diatas kubaca berulang-ulang dengan nalar
yang mencoba mengerti, tiba-tiba perasaan bersalah muncul dalam hati ini. Ya,
pada kenyataannya saya jarang bersyukur, dan sering mengeluh. Tanpa saya sadari
begitu besar nikmat yang telah Allah.SWT berikan dalam hidup saya. Terlahir
dalam kondisi yang sempurna tanpa kurang atau cacat sedikitpun. Dibesarkan oleh
keluarga islam yang penuh cinta dan kasih. Dipenuhi semua kebutuhan jasmani
tanpa kurang sedikitpun. Disekolahkan dari TK sampai sekarang bisa mengenyam
pendidikan di bangku perkuliahan. Subhanallah, betapa beruntungnya saya, karena
pasti tidak semua orang mendapatkan seperti apa yang saya dapatkan.
Jadi, apakah masih tidak malu untuk mengeluh
kepada-Nya?
Manusia memang tidak pernah merasa puas.
Apa ini memang sudah menjadi takdir manusia?
Para koruptor misalnya, dengan harta yang sudah
bergelimangan ternyata masih belum cukup bagi mereka dan masih saja ingin
mengeruk keuntungan yang bukan hak mereka. Tanpa mereka sadari, apa yang mereka
lakukan menyebabkan kesengsaraan orang lain. Anggota DPR yang berperisai “WAKIL
RAKYAT” di dadanya, setiap bulan menikmati gaji yang besar, setiap hari bekerja
di ruang ber-AC, kesana kemari dengan mobil mewah, tapi masih saja menambah
pundi-pundi uang dengan cara yang tidak halal.
Lebih parahnya, mereka bukan hanya tak bisa
mengendalikan nafsu terhadap uang, tapi juga nafsu pada perempuan. Berita
tentang kasus video mesum atau foto-foto fulgar mereka hampir menandingi gossip
selebriti Indonesia. Nauzubillahiminzalik.
Untuk mereka yang hidup dengan kondisi ekonomi yang
rendah juga seringkali lupa untuk bersyukur. Banyak mengeluh dan menyalahkan
Allah atas kesengsaraan yang ia alami. Padahal kan mereka miskin karena tidak
mau berusaha dan bekerja, bukan karena Allah bersikap tidak adil.
Saya percaya,
Allah.SWT selalu adil. Ia tahu mana yang terbaik untuk umatnya. Ia tidak
memberi apa yang kita inginkan, tapi ia memberi apa yang kita butuhkan. Setiap
manusia telah ditentukan rezekinya, dan tidak akan pernah rezeki yang telah
ditetapkan pada kita diberikan pada orang lain.
Seandainya manusia bisa meluangkan sedikit waktu
untuk menghitung berapa nikmat yang diberikan oleh-Nya dalam sehari, atau
bahkan sejam, semenit, dan sedetik. Manusia pasti tidak akan diperbudak oleh
hawa nafsunya. Nafsu untuk menguasai segala hal-hal duniawi. Sampai mereka lupa
caranya untuk bersyukur. Sampai mereka lupa, betapa Allah. SWT telah
menciptakan mereka dengan sungguh sempurna, melebihi makhluk ciptaannya yang
lain.
Contoh kecil adalah “nafas”.
Untuk yang berpendapat bernafas
itu hanya sekedar “menghirup gas O2 (oksigen) dan menghembuskan gas
CO2 (karbon dioksida) sepertinya harus membaca tulisan dibawah ini.
Dimulai dari masuknya udara melalui
rongga hidung yang pada permukaannnya dilengkapi dengan rambut-rambut halus dan
selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga
hidung. Bayangkan kalo tidak ada rambut-rambut halus itu, udara yang masuk tidak
akan tersaring, otomatis virus-virus berbahaya akan ikut masuk kedalam
tubuh.

Setelah itu udara akan memasuki
pangkal tenggorok. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok
(epiglotis). Nah, pada waktu menelan makanan, katup epiglotis itu akan menutup
pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katup membuka.
Lalu udara akan melewati batang
tenggorok atau istilah famousnya “trakea”. Trakea terletak di sebelah depan
kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok atau trakea ini bercabang
menjadi dua cabang tenggorok yang disebut bronkus. Di dalam paru-paru, cabang
tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut
bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung
paru-paru (alveolus), nah di alveolus ini terjadi proses yang sangat penting.
Oksigen yang terdapat dalam alveolus akan berdifusi menembus dinding sel
alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin
yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh
darah ke seluruh tubuh. Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali
menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan diangkut
oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus.
Dari alveolus karbon dioksida
dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas. Jalur
yang dilewati akan sama seperti pada saat udara tersebut masuk. Dengan demikian
dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan karnbondioksida
keluar.
Subhanallah, proses bernafas
memang kelihatannya sederhana, tapi sesungguhnya sangat rumit dan melibatkan
banyak organ dalam tubuh manusia. Betapa hebatnya sang Khalik yang menciptakan
organ-organ tubuh itu sedemikian rupa, dengan fungsi dan tugasnya
masing-masing. Bayangkan jika salah satu dari organ tadi tidak berfungsi dengan
baik, tentunya hidup kita tidak akan berjalan dengan normal.
Wahai kamu jiwa yang tidak
pernah merasa puas,
Bersyukurlah pada-Nya. Niscaya
Ia akan tambahkan nikmat yang lebih besar kepadamu.
Ya allah,
Terimakasih atas nafas yang masih berhembus sampai detik ini :')