Sabtu, 05 Oktober 2013

Inilah Cara Tuhan Mengajariku ...

Makassar, September 2013

(kos sweet kos) Pukul 2 lewat 5 menit dini hari…

Inilah cara Tuhan mengajariku…

Memang benar, hidup lebih berwarna ketika kamu mengikuti prosesnya sampai akhir… meskipun sekarang bukanlah akhir dari segalanya, tapi setidaknya, tahap demi tahap yang telah dilewati memberikan banyak pelajaran dan pengalaman berharga… seiring berjalannya waktu, pertanyaan demi pertanyaan yang dulunya serasa tak punya jawaban yang jelas, kini mulai terjawab dengan sendirinya. Step by step. Perlahan tapi pasti. Langkah kecil yang dulunya terasa begitu meragukan, kini menjadi langkah gontai yang penuh makna. Pikiran dan hati yang dulunya tak sejalan, berkecamuk dan ingin memberontak, kini mulai bersatu dan berada dalam rel yang sama. Awan mendung itu tidak akan bertahan lama.

Tidak ada yang perlu disesali. Tuhan punya cara yang unik untuk menyadarkan dan mengajarkan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Mungkin jalan yang harus ku tempuh lebih berliku dibanding mereka. Mungkin air mata yang ku keluarkan lebih banyak dibanding mereka. Mungkin juga, pengeluhan yang keluar dari mulut ini lebih sering terdengar dibanding mereka. Tapi, … inilah caraNya menyadarkanku. Inilah caraNya mengajariku. Mengajariku banyak hal. Salah satunya adalah, “menyelesaikan apa yang telah dimulai” …

Banyak hal yang memang sulit untuk dimengerti jika hanya terkonsep dalam pikiran. Do something! Kapan kita akan tahu hasilnya jika kita tidak melakukannya, ya kan?

Dan…untuk segala hal yang telah ku jalani dan lewati, tentu saja, tidak akan ku sesali. Karena aku yakin, inilah cara tuhan mengajariku…

Ya Allah,

Terimakasih untuk keluarga kedua yang engkau berikan,

#Aku&HMK



Kebencian kah judulnya ini?

June, 2013 @8.31 pm (home sweet home)

Pendaran ribuan lampu dari kejauhan terlihat begitu indah…

Angin berhembus lembut, menyejukkan.

Suasana ini..suasana yang hanya ada disini dan menjadi kerinduan terfavorit saat berjauhan.

Ada banyak hal yang tak mampu teruntai melalui kata

Ada banyak rasa yang sulit untuk diungkapkan lewat barisan huruf huruf kecil ini…

Rasa yang entah mengapa seperti tak asing lagi

Mulut hanya bisa diam membisu, tapi telinga masih mendengar jelas lantunan lagu yang mengalun merdu…

Pikiran dan hati sedang tidak sejalan.

Pertentangan itu semakin membuat semuanya serba aneh…

Di sisi lain, ada gejolak kebencian disana.

Kebencian ini semakin besar jika tiba-tiba terlintas kejadian itu

Harusnya dilupakan dan dibuang jauh jauh. Tapi tetap saja, mereka sedang tidak sejalan.

Tiba tiba memori akan kejadian itu muncul kembali dan otomatis membangunkan kebencian yang sebelumnya terkubur disana.

Bagaimana rasanya jika apa yang telah dilakukan dengan tulus tak dihargai sama sekali?

Bagaimana rasanya saat segala pengorbanan yang dilakukan penuh keikhlasan dibalas dengan ketidakpedulian?

SAKIT…

Terlalu sakit. Bahkan untuk diceritakan rasanya tidak rela.

Ingin sekali marah. ingin sekali meluapkan segala emosi tepat di depannya.

Ingin sekali melihat ekspresinya saat mengetahui betapa menyakitkan hal yang telah ia lakukan.

Tidak penting apa respon yang akan didapatkan. Yang paling penting, segala kemarahan itu sudah terlampiaskan.

Sayangnya, semua itu tak akan pernah terjadi.

Lelah..

Lelah mengurusi hal yang tidak membawa manfaat positif.

Bosan mengingat kejadian menjengkelkan yang telah terjadi.

Sekarang, ketidakpedulian itu berjangkit. Seperti parasit, semakin lama semakin menggerogoti.

Hanya buang waktu saja.

Biarkan semua kebencian dan kemarahan itu berlalu bersama angin malam ini

Tidak perlu simpati apalagi ucapan terima kasih. Cukup Tuhan yang akan membalas. Karena DIAlah satu satunya yang paham seberapa besar rasa sayangku…



Andai, mereka rela menunggu. . .



Akan ada saat dimana kamu menyadari tentang perasaan yang datang terlambat.

Ketika semuanya telah terjadi, terlewati bahkan hampir terlupakan. Lalu tiba tiba perasaan itu muncul di saat yang tak terduga.

Memang benar, perasaan itu tak bisa dipaksakan. Setiap orang berhak menerima dan menolak, apapun itu. Tapi, yang paling menyesakkan adalah ketika perasaan itu hadir disaat kita terlanjur menolak dan sepertinya tidak ada kemungkinan untuk memutar kembali waktu.

Pada akhirnya, hanya akan timbul rasa kehilangan dan sedikit penyesalan.

Padahal penyesalan itu tak ada gunanya lagi. Kecuali jika penyesalan itu kemudian mampu mengubah keadaan seperti sebelumnya.

Kenapa urusan hati itu selalu rumit? Ataukah sang pemilik hati yang selalu membuatnya rumit? Lebih tepatnya selalu merumitkan keadaan?

Entahlah…

Kadang hati bisa diatur, sesuai perintah otak. Tapi kadang hati susah sekali untuk ditaklukan. Maksud pikiran ingin melupakan, tapi hati dengan bodohnya masih saja ingin merasakan. Kadang pikiran memerintahkan untuk berpindah, mencari suasana yang baru, tapi hati dengan bodohnya lagi ingin tetap ditempat yang sama, padahal sudah tau disitu dia akan terluka!

Dan sekarang ini, pikiran inginnya tidak mempedulikan, tapi hati terus saja mengusik dan mengorek kisah yang telah lewat, menghadirkannya kembali, dan tiba tiba saja semakin dalam dari sebelumnya.

Lagi-lagi ini masalah waktu, sebuah proses.

Seandainya semua orang rela menunggu, membiarkan perasaan itu bersemi dengan sendirinya, mungkin hanya sedikit orang yang ditolak cintanya.

Karena salah satu alasan ditolak itu ya…terlalu terburu-buru.

Menulis lagi ...


Sudah beberapa bulan vakum dari dunia per”blog”an . :D rasanya seperti banyaaaak sekali hal yang ingin diceritakan, banyak kejadian kejadian aneh, menyenangkan, dan juga menyedihkan yang sangat ingin ku curahkan disini…tapi sayangnya memoriku tidak mampu mengingat setiap detil kejadian itu. Hampir 4 bulan lamanya, terlalu banyak yang terlewati, jadinya bingung mau mulai darimana.

Malam ini kebetulan malam minggu, artinya besok bebas dari urusan kuliah . jadinya iseng iseng membongkar file berisi tulisan tulisan yang belum sempat ku posting. Ternyata lumayan banyak tulisan yang menunggu untuk di unggah. Ya …ya… berhubung jaringan wifi di kosan tidak sebagus 4 bulan yang lalu, maka dari itu kendalanya adalah di jaringan internet. Bagaimana bisa memposting kalau tidak connect? -,-

Sebenarnya inginku merubah genre tulisanku. Selama ini terlalu picisan, berbau percintaan, malah cenderung “galau” (ahh, yang terakhir itu paling berat untuk ku akui) -,- hhahaha…but its okay, lagipula setiap orang punya inspirasi tersendiri setiap ingin menulis kan? Dan inilah aku, dengan segala kekuranganku, dengan segala keterbatasan dalam tata bahasa, kelemahan dalam kata-kata kiasan. yah namanya juga proses belajar, learning by doing lah… :D

Sempat terfikir untuk menulis tentang informasi-informasi yang berhubungan dengan bidang kimia, tapi sampai saat ini belum kesampaian. Kesibukan di kampus yang semakin bertambah menjadi salah satu penghalang. Salah dua penghalangan adalah “MOOD” . okey yang satu ini memang sangat berpengaruh. Mungkin bukan Cuma aku yang merasakan hal ini, tapi banyak orang juga bermasalah dengan mood. Karena mood yang jelek tidak akan menghasilkan karya yang bagus. I think so!

I’m waiting for a new inspiration, like a “person” maybe… :’)

Kamis, 13 Juni 2013

di bawah Langit yang sama...

Ada banyak hal yang tersimpan disini. Hal yang ingin sekali kuceritakan padamu.
Ada banyak pertanyaan yang ingin ku ketahui jawabannya. Pertanyaan yang ingin sekali kudengar jawabannya darimu.
Ada banyak keluhan yang tertahan hingga detik ini. Keluhan yang entah kapan bisa ku ungkapkan langsung padamu.

Terlalu banyak kata “andai” yang muncul di pikiranku.
Andai saja kamu mau mendengar,
Andai saja kamu mau memahami,
Andai saja kamu mengerti…

Maaf, maafkanlah batin ini yang banyak inginnya.
Maafkan diri ini yang selalu lemah dan tak mampu menyembunyikan semuanya.

Kamu yang terasa begitu jauh,
Kamu yang terasa tak mampu untuk kusentuh. 
Kamu yang tak bisa ku lihat.
Semoga suatu saat nanti kamu bisa mengerti. 
Semoga disaat kamu mengerti, aku masih ada disini untuk mendengar jawabn yang ingin ku dengar. 
dan semoga tidak ada kata menyesal. 

bukankah ini hanya masalah waktu?  
tenanglah..
selama kita masih “dibawah langit yang sama”…



Jumat, 07 Juni 2013

Saatnya Terbangun...


Mungkin…sekarang saat yang tepat
Saat dimana saya harus terbangun dari ketidaksadaran yang berkepanjangan..
Tidak sadar bahwa selama ini yang saya pikirkan tidak akan pernah sesuai dengan kenyataan, atau lebih simpelnya, sebut saja ini adalah sebuah “mimpi”…


Mimpi tak berujung…
Mimpi yang hanya akan menimbulkan luka yang semakin lama semakin dalam.
Hingga akhirnya memberikan bekas.
Bertahan hanya semakin memperlihatkan kepada semua orang tentang “kebodohan” yang saya lakukan.
Meski kebodohan ini terjadi tanpa disadari, bahkan oleh diriku sendiri,
Karena semua berlangsung begitu saja, tanpa direncanakan.
Bertahan juga hanya akan mempermalukan diri sendiri
Padahal sesungguhnya, saya mulai mencoba untuk terbiasa dengan rasa malu itu…

Jadi, untuk apa mesti berlama-lama disini?
Terdiam dengan sejuta rasa yang berkecamuk, sendiri…
Untuk apa bertahan tanpa ada tujuan yang jelas?
Menunduk lesu, dengan beban berat dipundak, sendiri…
Untuk apa menyesali semua yang tak seindah seperti yang ku mimpikan?

Sudah saatnya terbangun.
Terbangun untuk bangkit dan menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya…
Terbangun untuk menghapus butiran air mata yang menetes di pelupuk mata
Terbangun untuk mengubur semua harapan dan impian yang terbingkai rapi..
 

selamat pagiii dunia :)

Kamis, 30 Mei 2013

You, Me, Sunset, and Beach...

Sosok itu duduk di ujung sana, dengan wajah yang berseri-seri menatap lurus kedepan...
Ia mengenakan kemeja biru, terlihat keren di badannya. Kali ini rambutnya tertata rapi, tidak seperti biasanya.

Sudah semakin sore, sebentar lagi matahari akan mengucapkan salam perpisahan. Angin berhembus sepoi-sepoi... hmmm wangi laut...memang ini adalah suasana dan pemandangan favoritku.
Pantai !


Lalu sosok itu tiba-tiba beranjak dari posisinya. ohh, sepertinya ada seseorang yang menghampirinya. keduanya duduk bersama. pemandangan kali ini lebih menarik untuk disaksikan.
dua anak manusia yang terlihat begitu akrab sedang duduk menikmati sore yang sejuk di tepi pantai... mereka tersenyum.
ah, biar kucoba menafsirkan makna dari senyum mereka.

Sosok pertama yang kuceritakan, terlihat sedikit grogi, senyumnya malu-malu, tapi matanya berbinar, nampak sangat menikmati momen itu. lalu sosok yang kedua, terkesan lebih santai. senyum yang mengembang itu memunculkan lesung dikedua pipinya. bola matanya memancarkan kenyamanan yang amat dalam. mungkin dia mendapatkan kenyamanan itu ketika berada didekat sosok disebelahnya..

Tidak terdengar percakapan diantara keduanya...mereka hanya diam sembari menyaksikan pemandangan indah di hadapan mereka. dan matahari pun terbenam, keduanya tetap diam dengan pandangan kedepan dan perasaan masing-masing..
atau mungkin keduanya sedang merasakan sesuatu yang sama ...

This story is about You, Me, Sunset and Beach..
(story in my dream) :')




Senin, 27 Mei 2013

Someone Like Who?


Pagi itu saya buru-buru menuju kampus…
Sekitar pukur 07.45 saya sudah sampai. Lalu saya melangkah cepat menuju kelas. Hari ini ada ujian final mata kuliah kimia dasar.

Lalu tiba-tiba langkah saya terhenti saat saya menyadari ada seseorang yang juga sedang berjalan dengan arah yang sama, dia berada di belakang saya. Saat saya menoleh, oh…sepertinya wajahnya familiar.


Saya tau namanya, tapi memang tidak begitu mengenalnya saat itu…
Sosok itu adalah pribadi yang ramah, terbukti saat saya menyapanya, dia juga merespon dengan baik dan bertanya beberapa hal pada saya. Dia tersenyum. Lalu entah mengapa, sejak saat itu saya mulai terdorong untuk mengenalnya lebih dekat.

Waktu terus berjalan…
Saya tidak menyangka, perasaan asing 2 tahun lalu kini berubah 180 derajat…
Dia tidak lagi asing, setidaknya sekarang saya lebih mengenalnya…

Sesungguhnya saya sedikit khawatir jika sosok yang saya maksudkan itu membaca tulisan ini, mungkinkah dia masih mengingatnya?
Kekhawatiran terbesar adalah ketika ada yang merasa GR dan mengira bahwa dialah yg sedang saya ceritakan, padahal bukan.

Entahlah…
Waktu yang akan menjawab…

untuk Papa yang Terhebat di Dunia...

27 mei 2013

Hari ini ulang tahun papa yang ke-42, 
Alhamdulillah..suatu kesyukuran yang amat dalam karena hingga detik ini penulis masih bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar dari sosok seorang Ayah..


PAPA,
begitu caraku memanggilnya...
dia sosok yang keras, bijaksana, lumayan pemarah tapi amat penyayang...
dibalik sifat kerasnya, sesungguhnya papa punya kelembutan hati yang tak ia nampakkan secara langsung...tapi saya tahu persis, papa sangat sangat menyayangi kami (saya dan mama)...

papa sangat over protektiv, kadang sifat yang satu ini terasa begitu menyebalkan, tapi lama kelamaan saya mulai menyadari bahwa hal itu sangat wajar untuk seorang ayah yg hanya memiliki anak tunggal, apalagi anak perempuan. tentu saja papa ingin menjaga putri kesayangannya dari hal-hal buruk diluar sana . beliau ingin selalu memberikan yang terbaik. bukan hanya pada saya sebagai anaknya, tetapi untuk mama, untuk saudara-saudaranya dan juga untuk kedua orang tuanya...
papa sangat peduli terhadap keluarga besarnya. papa sangat bertanggung jawab khususnya terhadap adik bungsunya yang belum menikah. sejak kakek meninggal, papa memangku sebagian besar tanggung jawab untuk menjaga ibu dan adik-adiknya...
ya, kakek meninggal saat saya masih kelas 6 SD. tapi saya masih ingat wajah sedih papa ketika kakek meninggal.

Papa adalah seorang perokok berat. kata mama, sejak masih muda, sejak zaman mereka masih berpacaran, papa memang sudah menjadi perokok berat. itulah yang menjadi kebiasaan buruk yang susah untuk ia hilangkan hingga saat ini. berkali-kali kami menasehati tapi tetap saja susah untuk ia melepas rokok. tapi alhamdulillah, sejak beberapa tahun terakhir, papa tidak merokok lagi...

Papa jarang berkata tidak untuk setiap keinginanku...selagi ia mampu, selagi ia bisa, pasti akan ia kabulkan apapun permintaanku. kalau cinderella punya ibu peri yang bisa selalu memberikan apa yang ia butuhkan, saya punya seorang papa yang paling juara di seluruh dunia, yang selalu tulus memberikan apapun yang saya inginkan. kendatipun mungkin permintaan itu tidak begitu penting, tapi ia selalu ikhlas memberikan dan memenuhi kebutuhan saya...
Pengorbanan yang papa lakukan rasanya tak mampu untuk ku uraikan disini . hanya bisa berdoa untuk kesehatan dan umur panjang buat papa. belajar dan berusaha memberikan yang terbaik untuknya, membanggakannya dan membuatnya tersenyum bahagia kelak...



sampai detik ini, saya selalu berharap di hari tua mereka nanti, saya bisa selalu berada disamping mereka. mengurus dan menjaga mereka sampai akhir hayat...


"happy birthday my superhero"
semoga Allah senantiasa menyayangi dan mencintainya melebihi rasa sayangnya kepada saya...
amin :')



Selasa, 23 April 2013

Kemana Perginya sang Motivator?





 
02.00 AM

Sudah hampir pagi, tapi kedua mata belum  mau terpejam…kantung mata semakin membesar, efek kurang tidur beberapa bulan terakhir. Menjadi praktikan 2 Laboratorium sekaligus sungguh menyita waktu . Bukan cuma waktu tidur, juga waktu untuk bersantai. Bersantai? Ya tentu saja, bersantai itu perlu untuk menyegarkan batin dan pikiran. Bersantai seperti apa? paling sederhana itu berdiam diri di dalam kamar sambil mendengarkan alunan lagu favorit, Taylor Swift, NeYo, atau vierratale, dll. Kalau lagi tebal dompet, yaa paling suka nge-mall. Sekedar window shopping, liat-liat assesoris serba pink yang lucu-lucu, (cuma untuk dilihat ,tidak untuk dibeli), biasanya sih dilakukan di awal bulan. Atau yang paling simple dan paling sering adalah nonton tv dengan ditemani sebungkus silverqueen atau potato chips.

Tapi sejak semester 4, rasanya semua kebiasaan bersantai itu tidak pernah sempat untuk dilakukan. Benar-benar menyebalkan! Jenuh!

Layak diibaratkan seperti larutan jenuh yang sudah tidak bereaksi. Begitulah kondisiku sekarang. Mungkin kedengaran sedikit lebay yah., eh lebih tepatnya “terkesan” sedikit lebay.

Kejenuhan dapat berdampak pada semangat, semangat untuk kuliah tentunya. Ujung-ujungnya yang dibutuhkan adalah motivasi. Berhubung diri sendiri terlalu lelah untuk mencari motivasi yang diciptakan dengan sendirinya, maka timbulah keinginan untuk mencari motivasi dari luar sana. Sosok yang bernyawa misalnya, mungkin itu yang paling ampuh. Bandingkan saja, mana kira-kira lebih ampuh, membaca motivasi lewat akun twitter, atau mendengar langsung seseorang di depan kita memberi masukan dan kata-kata supernya yang bisa dijadikan motivasi?
Kalau saya lebih memilih pilihan kedua.

Saya tidak suka yang abstrak! Tidak jelas darimana sumbernya, tidak jelas apakah benar-benar pernah terjadi. Berbeda dengan motivasi dari seseorang yang sebagian besar mengambil contoh dari pengalaman pribadi yang pernah  ia alami atau orang terdekatnya. Saya bisa ikut berimajinasi dan masuk ke dalam maksud pembicaraannya. Tapi sayangnya, saya tidak menemukan sang motivator yang saya inginkan, atau “belum” dipertemukan dengan sang motivator itu.
Kelemahan yang hingga saat ini belum bisa saya perbaiki adalah “mudah merasa DOWN, cepat minder, kurang percaya diri dan kadang menjadi sosok yang sangat penakut”. Lengkap deh semua!  Satu paket dan saling berkesinambungan. Kalau sudah down, jadinya minder dan tidak pede lagi, akhirnya hal-hal sepele pun ditakuti. Begitulah masalah yang sering muncul. Dan hanya sedikit kasus yang berhasil ditaklukan, selain dari itu? mengalir bersama butiran-butiran air mata . Sudah segede ini, (19 tahun -____-“)..tapi masih saja cengeng. Oke kalau yang satu ini memang paling susah untuk dihilangkan. 

Mungkin bagi kebanyakan orang, mereka menganggap air mata sebagai tanda kelemahan. 
Tapi buat saya pribadi, dengan air mata saya justru bisa membangkitkan kekuatan dalam diri . membangun ketegaran, mencoba untuk berdiri lagi dan membuang semua kesedihan , kekecewaan, ataupun ketakutan bersama butiran air mata itu. Setelah puas menangis, rasanya lega. Dan bisa kembali bersikap normal seolah tak terjadi apa-apa.

Tapi akhir-ahir ini, rasanya terlalu berat untuk dihadapi sendiri. Rasanya saya butuh penopang, penyangga, atau apalah bahasanya… 

Mungkin terkesan “bergantung pada orang lain”, entahlah…saya juga tidak begitu mengerti mengapa sosok "motivator" adalah yang paling saya butuhkan saat ini…