24 Maret 2013
02.00 PM
Kemarin,
di waktu yang sama, saya mendengar kabar yang sungguh menggucangkan hati. Kaget
bercampur sedih. Rasanya semua begitu tiba-tiba, tak pernah terbesit
sedikitpun. Kejadiannya begitu cepat, tapi saya masih ingat setiap detail
kronologinya.
Siang
itu saya sedang berada di dalam kamar kosan, bersama sahabat saya yang
kebetulan adalah tetangga kamar saya. Hari itu hari sabtu, kami bebas dari
aktivitas perkuliahan, meskipun sebenarnya kami kuliah di kampus yang berbeda. Saya juga
sangat berbahagia pada hari itu karena kedua orang tua saya sedang dalam
perjalanan menuju kota Jakarta. Papa ada urusan kantor, jadi mama sekalian ikut
menemani, karena setelah menyelesaikan urusan disana, mereka akan transit dulu ke
Makassar dan berada selama beberapa hari bersama saya disini.
Betapa senangnya hati ini begitu mendapat telepon dari mama, yang mengabarkan bahwa mereka baru saja sampai di bandara Sultan Hasanuddin dan sedang makan siang. Kira-kira setengah jam lagi baru akan
melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Setelah menutup telepon, saya langsung memberitahu kepada
sahabat saya. Berbagi kesenangan yang saya rasakan. Tapi seketika kesenangan
itu hancur setelah mendapat sebuah sms dari mama saya. Isi smsnya mengatakan
bahwa kakek saya sedang sakit dan mama saya meminta saya untuk sholat dan
mendoakan kakek saya agar diberi kesehatan dan umur panjang.
Perasaan saya langsung berubah. Suasanya tidak mengenakan
lagi. Saya hanya bias terdiam sejenak dan langsung memikirkan kakek saya yang
jauh disana.
Dia adalah ayah dari mama saya. Dia satu-satunya kakek yang saya miliki, karena kakek dari bagian ayah saya sudah meninggal sejak saya duduk
dibangku kelas 6 SD. Kakek memang sudah sakit-sakitan. Usia yang menginjak 70-an
dan penyakit diabetes yang sudah lama dialaminya seringkali menjadi alasan
utama kondisi kesehatannya menurun. Tapi kakek adalah sosok yang kuat, dia
masih melakukan aktivitas seperti biasanya. Dia sering ke masjid dekat rumahnya
untuk sekedar membersihkan, mengecat atau mengganti atap yang bocor. Dia juga
masih sering pergi berkebun, mengurusi kebunnya yang ditanami berbagai macam
jenis buah-buahan.
Mendengar ia sedang dalam keadaan sakit yang parah, saya
tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran mendalam. Langsung saya teringat tentang
sebuah mimpi yang saya alami 2 hari sebelumnya. Pagi itu saya kaget karena
bangun terlambat, tidak heran sih, saya memang baru memejamkan mata pukul 3
pagi. Lalu perasaan saya menjadi tidak karuan saat mengingat mimpi saya
barusan. Saya mimpi semua kawat behel yang sedang saya gunakan lepas, lalu satu
gigi depan bagian bawah patah. Dalam mimpi itu ,saya mengadu kepada mama saya
kalau saya sudah tidak cantik lagi karena gigi saya tanggal.
Ya allah, ternyata mitos yang sering dikatakan oleh orang
tua bahwa kalau bermimpi gigi tanggal artinya akan ada anggota keluarga yang
meninggal itu benar adanya. Dan mimpi itu adalah tanda kepergian kakek saya tercinta :’(
Selepas mendapat sms dari mama saya, saya langsung menelpon
sepupu saya yang ada di kampung untuk memastikan keadaan kakek saya. Saya kaget
mendengar bahwa kakek saya terjatuh. Kakek lalu meminta
semua anak-anak dan cucu nya untuk berkumpul. Mungkin dia sudah punya firasat
akan meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Saya menutup pembicaraan dengan sepupu saya dengan berpesan
"kalau ada sesuatu yang terjadi pada kakek, hubungi saya di nomor ini".
Tidak berapa lama, sekitar 30 menit kemudian, sepupu saya
menelpon. Aliran darah saya rasanya berhenti sejenak, jantung saya berdegup
kencang seolah punya firasat bahwa kabar yang akan disampaikan sepupu saya di
aeberang sana adalah hal yang paling saya takuti saat itu.
Dan…
Benar saja,
Kakek pergi untuk selama-lamanya..
Innalilahi wa innalilahi rojiun…
Saya tidak bisa berkata-kata, air mata mengalir deras, tubuh
gemetar , nafas sesak dan hanya bias tertunduk mengenang kepergian kakek.
Hari itu tepat tanggal 23 maret 2013
Pukul 02.00 WITA
Kakek kami, kakek saya tercinta, kakek yang sangat saya
sayangi pergi menghadap Allah SWT. Tidak ada kata-kata yang mampu melukiskan
betapa besarnya kehilangan yang saya rasakan. Kakek adalah sosok yang kuat, tegar,
penyayang, lembut dan bijaksana. Kakek sosok yang sangat sangat peduli terhadap
semua orang disekitarnya, sekalipun orang yang tidak ia kenali, selama ia
mampu, ia akan senantiasa memberi bantuannya baik tenaga maupun materi. Kakek
selalu berbagi kepada sesama, apapun yang ia punya, ia akan bagi kepada
saudaranya, keluarganya, bahkan orang lain.
Kakek mengajarkanku tentang ketulusan. Ketulusan mengasihi
orang lain, ketulusan untuk bersedekah kepada mereka yang kurang mampu,
ketulusan untuk beribadah pada Allah SWT, ketulusan untuk memaafkan dan
ketulusan untuk menerima takdir Tuhan.
Kakek memang paling juara di dunia ,tiada tandingannya !
Semoga Allah melapangkan jalannya dan memasukannya ke
surga…
Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosanya dan memberikan ia
kehidupan yang tentu saja beribu ribu kali lipat indahnya dibanding saat di
dunia.
from deep in my heart, i love my grandpa so much :'(