Senin, 25 Maret 2013

Saat "Kakek" Kembali ke PelukanNya...



 
24 Maret 2013

  02.00 PM

     Kemarin, di waktu yang sama, saya mendengar kabar yang sungguh menggucangkan hati. Kaget bercampur sedih. Rasanya semua begitu tiba-tiba, tak pernah terbesit sedikitpun. Kejadiannya begitu cepat, tapi saya masih ingat setiap detail kronologinya.
     Siang itu saya sedang berada di dalam kamar kosan, bersama sahabat saya yang kebetulan adalah tetangga kamar saya. Hari itu hari sabtu, kami bebas dari aktivitas perkuliahan, meskipun sebenarnya kami kuliah di kampus yang berbeda. Saya juga sangat berbahagia pada hari itu karena kedua orang tua saya sedang dalam perjalanan menuju kota Jakarta. Papa ada urusan kantor, jadi mama sekalian ikut menemani, karena setelah menyelesaikan urusan disana, mereka akan transit dulu ke Makassar dan berada selama beberapa hari bersama saya disini.
     Betapa senangnya hati ini begitu mendapat telepon dari mama, yang mengabarkan bahwa mereka baru saja sampai di bandara Sultan Hasanuddin dan sedang makan siang. Kira-kira setengah jam lagi baru akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
     Setelah menutup telepon, saya langsung memberitahu kepada sahabat saya. Berbagi kesenangan yang saya rasakan. Tapi seketika kesenangan itu hancur setelah mendapat sebuah sms dari mama saya. Isi smsnya mengatakan bahwa kakek saya sedang sakit dan mama saya meminta saya untuk sholat dan mendoakan kakek saya agar diberi kesehatan dan umur panjang.
     Perasaan saya langsung berubah. Suasanya tidak mengenakan lagi. Saya hanya bias terdiam sejenak dan langsung memikirkan kakek saya yang jauh disana. 
      Dia adalah ayah dari mama saya. Dia satu-satunya kakek yang saya miliki, karena kakek dari bagian ayah saya sudah meninggal sejak saya duduk dibangku kelas 6 SD. Kakek memang sudah sakit-sakitan. Usia yang menginjak 70-an dan penyakit diabetes yang sudah lama dialaminya seringkali menjadi alasan utama kondisi kesehatannya menurun. Tapi kakek adalah sosok yang kuat, dia masih melakukan aktivitas seperti biasanya. Dia sering ke masjid dekat rumahnya untuk sekedar membersihkan, mengecat atau mengganti atap yang bocor. Dia juga masih sering pergi berkebun, mengurusi kebunnya yang ditanami berbagai macam jenis buah-buahan.
    Mendengar ia sedang dalam keadaan sakit yang parah, saya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran mendalam. Langsung saya teringat tentang sebuah mimpi yang saya alami 2 hari sebelumnya. Pagi itu saya kaget karena bangun terlambat, tidak heran sih, saya memang baru memejamkan mata pukul 3 pagi. Lalu perasaan saya menjadi tidak karuan saat mengingat mimpi saya barusan. Saya mimpi semua kawat behel yang sedang saya gunakan lepas, lalu satu gigi depan bagian bawah patah. Dalam mimpi itu ,saya mengadu kepada mama saya kalau saya sudah tidak cantik lagi karena gigi saya tanggal.
   Ya allah, ternyata mitos yang sering dikatakan oleh orang tua bahwa kalau bermimpi gigi tanggal artinya akan ada anggota keluarga yang meninggal itu benar adanya. Dan mimpi itu adalah tanda kepergian kakek saya tercinta :’(
     Selepas mendapat sms dari mama saya, saya langsung menelpon sepupu saya yang ada di kampung untuk memastikan keadaan kakek saya. Saya kaget mendengar bahwa kakek saya terjatuh. Kakek lalu meminta semua anak-anak dan cucu nya untuk berkumpul. Mungkin dia sudah punya firasat akan meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Saya menutup pembicaraan dengan sepupu saya dengan berpesan "kalau ada sesuatu yang terjadi pada kakek, hubungi saya di nomor ini".
    Tidak berapa lama, sekitar 30 menit kemudian, sepupu saya menelpon. Aliran darah saya rasanya berhenti sejenak, jantung saya berdegup kencang seolah punya firasat bahwa kabar yang akan disampaikan sepupu saya di aeberang sana adalah hal yang paling saya takuti saat itu.

Dan…
Benar saja,
Kakek pergi untuk selama-lamanya..
Innalilahi wa innalilahi rojiun…

Saya tidak bisa berkata-kata, air mata mengalir deras, tubuh gemetar , nafas sesak dan hanya bias tertunduk mengenang kepergian kakek.

Hari itu tepat tanggal 23 maret 2013
Pukul 02.00 WITA
     Kakek kami, kakek saya tercinta, kakek yang sangat saya sayangi pergi menghadap Allah SWT. Tidak ada kata-kata yang mampu melukiskan betapa besarnya kehilangan yang saya rasakan. Kakek adalah sosok yang kuat, tegar, penyayang, lembut dan bijaksana. Kakek sosok yang sangat sangat peduli terhadap semua orang disekitarnya, sekalipun orang yang tidak ia kenali, selama ia mampu, ia akan senantiasa memberi bantuannya baik tenaga maupun materi. Kakek selalu berbagi kepada sesama, apapun yang ia punya, ia akan bagi kepada saudaranya, keluarganya, bahkan orang lain.
    Kakek mengajarkanku tentang ketulusan. Ketulusan mengasihi orang lain, ketulusan untuk bersedekah kepada mereka yang kurang mampu, ketulusan untuk beribadah pada Allah SWT, ketulusan untuk memaafkan dan ketulusan untuk menerima takdir Tuhan.
Kakek memang paling juara di dunia ,tiada tandingannya !

Semoga Allah melapangkan jalannya dan memasukannya ke surga…
Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosanya dan memberikan ia kehidupan yang tentu saja beribu ribu kali lipat indahnya dibanding saat di dunia.

from deep in my heart, i love my grandpa so much :'(


Rabu, 20 Maret 2013

Kakak, baik-baik saja...




18-03-2013
2.30 AM

Everytime
Sebuah lagu penuh kenangan yang dinyanyikan Britney Spears mengalun dengan merdu…

Sudah cukup lama tidak menulis dan berbagi cerita… maklum, jadwal kuliah semakin padat, ditambah lagi urusan lab yang setiap hari selalu bikin pusing, sampai tidak punya waktu bersantai…malam ini, lebih tepatnya pagi ini saya membiarkan otak ini beristirahat sejenak, melupakan urusan kuliah, urusan lab, dan urusan lainnya yang sungguh bikin melelahkan..

Tiba-tiba terlintas kembali kejadian yang terjadi 2 hari lalu…
"Saya bertemu dengan DIA"
si penyuka warna merah. Seseorang yang pernah kuceritakan sebelumnya. Entah itu sebuah kebetulan atau sebuah takdir . yang pasti pertemuan kemarin itu cukup membuat saya speechless. Meskipun hanya dari kejauhan, tapi mata kami sempat bertatapan kurang lebih 10 detik. Rasanya seperti tenggelam ke masa lalu, beberapa bulan yang lalu saat semuanya berawal…sayangnya, itu hanya bagian dari masa lalu yang mungkin tidak akan terulang kembali.

Dia…
Masih sama seperti yang dulu..tatapannya masih tajam dan membuat jantung berdegup kencang.,
Senyumannya masih menghangatkan dan menenangkan, sama seperti yang dulu…
Tidak ada yang berubah secara fisik, tapi kalau yang selain fisik, entahlah…saya tidak begitu tertarik lagi untuk mencari tau.
Hal yang paling menyebalkan adalah, bayangannya masih sering muncul di pikiranku sampai detik ini, yah..sejak pertemuan kemarin itu…
Tapi saya yakin, ini tidak akan berlangsung lama. Besok, eh..beberapa jam kemudian, saya akan kembali ke realita, kembali ke rutinitas yang sama dan membosankan, kembali berkutat dengan laporan, tugas pendahuluan, MSDS, reaksi-reaksi dan lainnya, kembali berjuang mencari materi presentasi korfis, kembali berburu buku dan textbook sebagai referensi untuk tinjauan pustaka laporan praktikum.
Ada untungnya juga rutinitas yang bejibun, menyibukkan diri dan akhirnya lupa dengan urusan per’hati’an. Lagipula memikirkan soal kuliah lebih bermanfaat beribu kali lipat dibanding hanya menghabiskan waktu untuk meratapi kejombloan dan kegalauan yang selalu menimpa. Hahahaha…

Selalu ada hikmah dari setiap kejadian. 
Selalu ada perpisahan dalam sebuah pertemuan. 
Dan pertemuan kemarin mungkin hanya salah satu dari sekian banyak rencana Tuhan yang suatu saat nanti akan saya ketahui maknanya. 

Setidaknya saya tahu, kakak dalam keadaan baik…