Kakak,
Begitu saya memanggilnya, karena dia beberapa tahun lebih tua dari saya.
Dia sosok yang hangat, humoris dan penyayang.
Dan juga susah untuk
dilupakan.
Ya, pertemuan kami
sangat singkat.
Tapi, kesannya cukup
membekas hingga detik ini.
Si penyuka warna
merah itu suka sekali menggombal,
Tapi itulah yang
membuatnya sering berkeliaran di pikiran ini.
dia tahu kapan harus
serius dan kapan waktunya bercanda,
tidak lebay,
selalu pas seperti yang saya inginkan.
Hingga menimbulkan
kenyamanan yang amat mendalam di hati.
Saking nyamannya,
sampai mungkin ada perasaan lebih yang muncul.
Tapi sayangnya,
sebelum itu semua benar-benar dipastikan,
Dia terlanjur pergi…
Terlalu singkat
memang.,
Terlalu cepat
semuanya berlalu.
Padahal rasanya masih ingin mendengar cerita lucu dan
gombalannya,
Masih ingin merasakan
perhatian yang membuat dunia rasanya berhenti berputar,
Masih ingin
mendengar suara lembutnya,
Masih ingin membaca
deretan huruf di layar handphone yang setiap hari menjadi sesuatu yang
kutunggu-tunggu.
Tapi sayangnya semua
itu tak ada lagi…
Ketika dia pergi
dengan meninggalkan sebuah janji yang entah kapan bisa ia tepati,
Tanpa sadar butiran
air mengalir di pelupuk mata, semakin lama semakin deras…
Ya allah,
Sepertinya saya
sudah bisa memastikan perasaan ini.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya ini hanya sepenggal
kisah di awal tahun 2012, entah mengapa ingin ku tulis disini. Berharap orang yang
dimaksud tidak akan pernah membaca tulisan ini.
Pertemuan kami yang singkat,
Meninggalkan kesan
mendalam,
tapi penulis berjanji, kisah ini akan terlupakan seiring berjalannya
waktu, dan tentu saja perasaan yang sempat berkecamuk akan ikut lenyap bersama cerita indah ini.
".... banyaknya bintang di langit, tapi ada satu bintang yang paling terang dari lainnya ; yang sedang berdiri di depanku "
:')